(lanjutan, tanggal 03-04-2014).
singkat cerita, keesokan harinya dia datang menghampiriku sambil memberikan minyak angin gosok,
"ini pake'en, ni buat masuk angin("bilangnya").
"ni di apain, di gosok apa di minum("sahutku dengan tertawa")
"ya di gosoklah,("sahutnya sambil tersenyum)
dalam hatiku, aku senang gak karuan(bukan kepalang), aku terus tersenyum dan tersenyum setelah aku menerima barang ini dari dia, setiap hariku pegang dan aku rawat barang ini, sampai-sampai gak bisa lepas dari tanganku. setiap aku rindu, marah, sedih, aku selalu memegang dan memeluk barang ini, bahkan samapi aku cium barang ini. selama dua hari berjalan dengan biasa, salam, senyum, dan sapa sama seperti biasanya.
singkat cerita.pada suatu hari, aku lupa harinya, dia lagi-lagi berubah raut wajahnya, sekali lagi aku bertanya-tanya dalam hati, bahkan gelisah pun terus ada dalam hatiku sampai sekarang ini, lalu aku beranikan diri untuk menyapanya dan bertanya sama dia. dan ternyata lagi-lagi hal yang dia pikirkan muncul lagi, soal hubungan ini, dia terus menerus takut dengan hub ini. dia taku ketemu sama pacarnya, dia takut ketemu dengan istriku, dia takut ketemu dengan orang-orang kantor. dan sekali lagi aku sampaikan pada dia. ini semua tergantung pada kita jey, bagaimana kita menyikapinya, kalau memang kita masih sanggup ayo kita teruskan, tapi kalau memang kamu gak sanggup, udahlah buang jauh-jauh perasaan ini,(sebetulnya aku gak sanggup bilang seperti ini karena aku merasa aku sangat-sangat tak ingin berpisah darinya).
"aku juga bingung dengan hal ini, aku juga ngerasa salah dengan kamu,"(sahutnya).
lalu dia pergi sambil tertunduk sedih dengan apa yang dia pikirkan. hari-hari pun di lalui dengan keadaan bimbang dan ragu tentangnya. aku gak sanggup lagi nahan perasaan ini yang terus menerus ada dalam pikiran dan hatiku. akhirnya, pada hari kamis aku beranikan diri mengajak dia makan di luar pada jam istirahat. aku berani karena bapak kepala sedang keluar bersama kepala seksi kepegawaian yang juga kepala ruangan dia PSG. makanya aku berani ngajak dia keluar makan. awalnya dia menolak, tapi akhirnya dia mau karena aku bilang ini penting banget, soal hubungan ini.
kita jadi keluar, aku bawa dia ke rumah makan sebelah pecel haji sukri, jalan kalimantan, sekitar kampus UNEJ.lalu aku mengawali pembicaraan,
"kamu kenapa? apa yang terjadi sama kamu,? kenapa kamu berubah sekarang?(tanyaku)
'aku gakpapa, biasa ae aku cuman males aja"(jawabnya).
"tapi kenapa akhir-akhir ini kamu sangat sulit di ajak keluar, apa sulitnya seh ngeluangin waktu 15 menit untuk bisa bertemu?( tanyaku)".
"aku takut mas, aku takut ketemu sama orang-orang kantor mas"( jawabnya)
"aku sudah kira kalau sampean akan bilang seperti itu, tapi gak ada yang namanya kita hubungan tanpa adanya tatap muka, satu minggu sekali tah, atau satu bulan dua kali ta? masak kayak gini terus, kita ketemu di kantor hanya salam, salam, senyum, sapa. jey, aku bener tersiksa banget dengan keadaan ini jey, ketika rindu ini setiap hari datang, aku bener kesiksa.aku hanya bisa memandangi barang yang kau beri itu jey dan aku hanya bisa membayangkan waktu kita keluar ke rembangan jey,. hanya itu yang bisa aku lakukan ketika aku rindu sama kamu jey, hanya itu. kurangnya kita tatap muka untuk berdua membuat aku semakin tidak mengerti apa isi dan kemauanmu tentang hubungan ini jey. aku ingin sekali jey bisa berdua dengan kamu, aku tidak perduli apa kata dunia, aku gak perduli statusku jey, yang jelas aku telah terjatuh pada lubang cinta yang kamu tanam jey, aku bener-bener rapuh ketika rindu ini bersandar jey.rapuh jey.rapuh sangat, ya udah sekarang terserah kamu jey, kalau memang kamu sanggup untuk terus ngejalanin, ayo kita nikmatin hubungan ini sekalipun kita sulit tuk bertemu jey, akan aku terima itu jey, aku terima."(jawabku)"
"ya mas aku sanggup nerusin"(sahutnya)
"beneran jey, jangan karena terpaksa kamu bilang kayak gene,(sahutku)".
"ya mas saya sanggup(sahutnya)".
serentak aku berdiri dan langsung menepuk pipiku sendiri"opo iki mimpi yo(apa ini mimpi ya)"sahutku"
aku sangat senang dengan pernyataan itu, pokoe seneng dah. setelah itu kita balik lagi ke kantor. di kantor, lagi-lagi aku tersenyum seperti orang gila, itu saing senengnya lho,singkat cerita.
tepatnya tanggal 27,3,2014 aku kecelakaan, ada sebab aku kecelakaan itu, aku pulang lagi ke rumah istriku karena ada satu barang yang tertinggal yakni minyak angin gosok itu yang tertinggal. akhirnya aku balik lagi ke rumah dan mencarinya, aku bingung dan gak tenang, naik sepeda sampai gak konsentrasi, akhirnya aku kecelakaan. itu semua hal sepele yakni barang yang dia beri ke aku tertinggal. aku memang gak pernah luput dari barang itu, selalu aku bawa ketika aku dikantor. tapi sekalipun aku kecelakaan aku tetep balik ke kantor, karena aku gak bisa ngindari untuk terus bertemu dan melihat wajahnya. malamnya aku coba sms dia, yaaaaa nyoba nyoba sms lah mungkin dia udah mood lagi, karena mulai dari kemarin dia sedang gak mood. dan alhamdulillah dia bales ternyata,
"aku mau tanya, obat penghilang rasa nyeri itu apa"(tanyaku)
"emmm sek ya, tak inget-inget"(jawabnya).
"asammafenamat"(sahutnya).
"oya makase"(sahutku)".
siapa yang sakit, kamu ta? kenapa? apanya yang sakit?(tanya dia)".
"gak papa kok,(jawabku)".
"ayo jangan bohong, kamu kenapa?(tanya dia)"
"aku kecelakaan tadi pagi,di daerah ajung(sahutku)"
"lho kok bisa seh kamu ini gak ati-ati see, ada yang luka ta?(lanjut dia)
" ya aku apes aja mungkin, aku, ada barang yang tertinggal di rumah dan itu sangat penting buatku, yaaa fres care yang kamu kasi itu yang ketinggalan,hehehhehehe(jawabku)".
astagaa kok bisa se, kan yang gak penting gak ilang barang itu, ya udah besok gak usah masuk dulu, periksao, terus pijet biar cepet sembuh(jawabnya)".
"ya gampang, aku masih masuk besok, saole aku kehilangan berkas, dan itu harus aku ganti,(jawabku)".
"ya dah kalau gak mau dengerin, terserah kamu,,,,(sahutnya)".
" ya dah, aku bersih-bersih masjid dulu, assalamualaikum,,(lanjutku)".
keesokan harinya aku tetep masuk untuk ganti berkas yang hilang. dia lewat di depanku tanpa melihatku sedikitpun, aku tambah bingung apa salahku, apa aku buat kesalahan. aku terus bingung ragu dengan apa yang aku lakuin selama kerja, aku terus memerhatiin dia, tapi dia malah memalingkan muka. sepulang kerja aku tetap bingung, dan akhirnya aku sms dia malem harinya. Yang terjadi malah pertengkaran dan pertengkaran. ternyata dia marah karena aku gak nuruti apa yang dia katakan waktu itu. aku sebetulnya udah nuruti apa yang di katakan, semuanya dan semuanya.
"kamu kenapa lagi, ada apa lagi seeh jeeyy?apa ada yang salah dengan sikapku( tanyaku)".
"kamu tahu gak kalau aku marah sama kamu, kamu gak nurut kalau di bilangin itu sebabnya aku marah sama kamu"(jawabnya)".
"jey aku sudah nuruti apa yang pean katakan kemarin"(jawabku)".
"apane wong kamu masih masuk kerja, aku tahu aku gak berhak atas apa yang terjadi sama kamu, dan aku juga tahu aku yang kedua,tapi aku gak pingin terjadi apa-apa sama kamu."(sahutnya)".
"jeyy, kenapa kamu bilang seperti itu, kamu berhak atas apa yang terjadi denganku, karena aku telah menganggap kamu sebagian dari hatiku jey, aku sayang sama kamu jey,"( jawabku)".
" apa kita harus seperti ini terus jey, aku gak yakin kamu masih bisa jaga hati ini buat aku, apa kamu masih sanggup nerusin hal ini jey, kiat aja jarang bertemu, mana bisa kita saling mengerti,"( lanjutku)".
"aku udah gak sanggup nerusin hubungan ini, kamu udah berubah"(sahutnya)".
aku bener-bener tercengang dengan jawabannya itu, aku seperti orang tuli yang di tempeleng sama petir, aku hanya diam dan diam.
"apa kamu beneran dengan semua itu jey?"(tanyaku)"
"iya"(sahutnya)''.
" kamu jey, kamu, kenapa setelah aku sperti ini kamu...............aku tidak gak tahu, kalau memang seperti ini keadaannya, ok ok, aku terima jey, aku terima, terima kasih, aku udah bisa ngerasain sayang dari kamu, sekali lagi terima kasih"(sahutku sambil aku meneteskan air mata)".
"iya aku juga makase atas semua dan pengorbanan kamu buat aku"(jawabnya)".
dalam hati kau gak tenang, aku terus sedih dan sedih mengenang hal itu, hari berganti hari, sampai tiba waktunya dia hampir selesai PSG. tepatnya hari jumat tanggal 04 bulan 4. aku bener bener gelisah karena aku gak tahu, apa yang harus gimana, dan gimana aku harus bersikap. aku bener bener kacauuuuu,,,,,,,,. ketika hampir solat jumat aku masuk kamar takmir masjid tak sengaja tiba-tiba aku terjatuh dan menangis keingat wajah dia yang sedang melambaikan tangan.
aku gak kan bisa ngelihat wajah kamu, senyum kamu, ceria kamu, jahil kamu, suara sepatumu, tawamu, pokoe semua tentang kamu jey, tentang kamu jey. tadi malem ketika aku solat, tal terasa air mataku terus mengalir, yang aku ingat hanya dia dia dia dia dia dia rezky zevita. waktu ngaji pun aku menangis tiada henti, wajahnya menghiasi pikiranku. sampai sekarangpun aku masih terngianga wajahnyadan senyumnya.detik detik menjelang akhir PSGnya, aku tambah sedih dan gak tahu harsu bersikap seperti apa lagi. aku hanya bisa ngeluapin hal ini dengan menulis dan menulis, semua kekesalan, kesedihan , kesenangan, keindahan, kebersamaan kita yang ku ingat sekalipun singkat, tapi aku sangat senang berterima kasih padanya, terima kasih jey atas sayang kamu curahkan selama ini, sekali lagi ku ucapkan terima kasih. kamu akan selalu aku ingat jey, apapun itu jey dan bagaimanapun kondisiku, karena kau terlarang yang terindah yang buat aku beda dan berwarna di kantor, sekalipun itu tak tercurah sempurna.selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar