Kamis, 27 Maret 2014

forbiden love story

lanjutan kisah dari yang kemarin (27-03-2014).


(jawab dia)"aku gak tahu harus gimana, perasaan ini tiba-tiba muncul aja, aku tiba-tiba suka sama kamu, duh bingung wes lak ngene,"sambil tersenyum dia".
 (lanjutku,)" sekarang aku mau tanya sama kamu, apa kamu sanggup nerusin perasaan seperti ini, kalau memang kamu sanggup, ayo kita satukan perasaan terlarang ini, tapi kalau memang kamu gak sanggup dan ragu dengan perasaan kamu ini, buang jauh-jauh perasaan itu, jangan pernah kamu ingat-ingat hal ini lagi, karena aku gak ingin kamu tersiksa gara-gara kita jalin hubungan terlarang ini. inginku hanya kita buat hubungan ini enak aja, jangan sampai kamu tertekan dengan hubungan ini. karena aku sayang sama kamu dan sekali lagi aku gak pernah bermain-main dengan perasaan ini jey".
dia hanya terdiam dan sambil menatap penuh kekosongan mugkin dia sedang memikirkan apa yang aku katakan barusan. 5 menit berselang,
(aku bertanya lagi sama dia),"gimana deal????????????....dia tersenyum lalu berkata" ya aku sanggup.

biuuuuuuuuhhhhhh hatiku rasanya tambah terbang kemana-mana. wwwwooooooooiiiiiiiiii rasanya bahagia banget. dalam hati aku berkata''akan aku ingat momen ini selama aku hidup, dan ketika aku rindu kamu, akan aku ingat malam sebagai pelepas kerinduanku sama kamu jey, makasih jey, aku sayang kamu,aku sayang kamu jey."tak terasa sudah 2 jam kebersamaan kita malam ini, jam menunjukan pukul 08.56.
(dia berkata)" ayo pulang, dah malem ni, gak enak ma tetangga aku,
(sahutku)" iya aku juga mikir seperti itu mulai tadi, aku juga gak enak sama kamu, dah ngajak kamu keluar ampek malem kayak gene, maap ya,"
"iya gak papa mas" (sahutnya").
lalu kita pulang, dalam perjalanan pulang kita masih sempat ngobrol-ngobrol kecil.
apa pernah sampai seperti ini kamu kalau keluar dengan dia(pacarnya)?(tanyaku)"
gak mas"(jawabnya)"
"ooooo" (sahutku).
tiba-tiba dia berkata"(kenapa ya aku bisa sayang sama orang yang sudah punya istri)'' dia sambil merangkulku lebih kuat.
aku hanya terdiam tanpa bersuara. Tetapi dalam hatiku aku kecewa, jikalau dia memang sayang dan memang ingin melanjutkan hal ini, gak usahlah dia harus berkata seperti itu. tapi aku tak menghiraukan hal itu, karena kata-kata seperti itu sudah terobati dengan kebahagian malam ini. akhirnya tiba di depan gang,
aku pulang dulu assalamualaikum"(sahutnya)"
aku jawab"(waalaikumussalam)".
lalu aku pulang, di jalan aku gak bisa-bisa apa lagi, aku hanya bisa tersenyum dan tersenyum, dan yang lebih parah lagi sampek berteriak""" aku sayang kamu jey", wahhhh kayak orang gila pokoe esss saking dari seneng dan bahagiane, dalam hati aku berkata"makase jey, makase, atas malam ini jey, sekali lagi aku ucpakan makase". sesampainya di kantor aku tetep senyum-senyum saja, hehehhehheheeh. tak terasa udah jam 10.00. aku rasanya ngantuk banget tapi aku gak bisa tidur, karena aku ke inget yang tadi itu, huuuuuuuhhhh seneng banget rasane, gak henti-hentinya aku sayang,sayang,sayang, buat dia.lanjut cerita, keesokan harinya hatiku tetep berbunga-bunga merasakan kebahagian yang tadi malem masih terasa di dada dan hati. ampek-ampek aku kerja itu semangaaaaattt banget. semuanya berjalan dengan aman, lancar dan bahagia berjalan beberapa hari. sampai di hari rabu tepatnya, dia menampakkan wajah yang buat ku bimbang dan ragu dengan apa yang telah aku jaga selama ini buat dia, aku terus bingungdan kepikiran, dan aku terus bertanya-tanya soal dia, kenapa dia kok berubah. terhitung sampai 2 hari dia sperti itu, keraguanku semakin menjadi. dan malem harinya aku beranikan diri untuk menelfon dia. tapi hasilnya malah nihil, dia gak mau ngomong. aku pun tambah bingung dan takut. sampai keesokan harinya aku ingin sekali ngobrol dia di kantor, tapi situasi yang membuat kita gak bisa seperti hal itu karena kita saling menjaga nama baik di kantor agar tidak menjadi omongan temen-temen kantor. aku sms dia, dia hanya menjawab biasa tanpa ada respon yang lebih. lalu aku ingin mengajak dia keluar lagi, tapi dia menolak dengan beberapa alasan. dan semua alasan itu dapat aku terima sekalipun aku kecewa. tapi gak papa yang dia gak sakit dan tidak kenapa-napa, itu saja aku cukup, sejak saat itu hari-hariku sedikit agak redup tak seceria dulu lagi.hanya itu yang aku rasakan setiap hari. karena hal ini aku membuat diary. di dalam diary itulah aku ungkapkan semua perasaan ini, dari perasaan sedih, senang, marah, benci, dan ragu.singkat cerita,
tanpa di sadari dia tahu aku menulis diary dan dia ingin tahu apa yang aku tulis, akupun mengiyakannya. tepatnya hari selasa bulan 2 tahun 2014, maap aku lupa tanggalnya.tepatnya jam 03.45, waktu itu mendung dan hujan agak deras. aku tahu kalau dia agak gak enak badan. aku bawaib dia jaketku, dan aku ijin keluar tuk bisa ngikutin dia, aku korbanin badan ini tuk kena air hujan sekalipun aku juga lagi sakit, semua ini aku lakuin karena aku sudah terlanjur sayang sama dia,singkat cerita.
tiba akhirnya, pada waktu malam hari, sekali lagi aku mengajak dia untuk keluar, guna membicarakan hubungna ini, tapi lag-lagi aku mendapat penolakan, terhitung 5 kali penolakan ini aku dapat. Tapi aku terus bersabar dan bersabar dengan penolakan aku terima, sabar-sabar yang aku lakukan saat itu, keesokan harinya juga aku terus memaksa tuk bisa keluar dengan dia dengan maksud yang sama, tapi ke 6 kalinya aku terima penolakan.
di hari rabu, tepatnya jam 15.45 awan di langit sangat gelap hujan pun turun dengan derasnya. aku melihat dia keluar dari ruangannya, dia ternyata mau pulang, akupun melarangnya karena masih hujan deras sekali.
"jangan pulang dulu ini masih hujan, nanti kalau sudah agak terang, pulango dah,"(kataku).
 ne dah mendingan hujane, aku mau pulang dulu(jawabnya)"
 tunggu-tunggu jangan pulang dulu, ne bawa jaketku, biar gak masuk angin, pokoe bawaen"(sahutku)"
ea dah(jawabnya)".
tapi aku kepikiran banget dengan keadaane dia karena dia masih gak enak badan. akhirnya aku ikuti dia sampek depan gang rumahnya. lalu akukembalike rumah untuk ganti baju, karena bajuku basah semua dan lagi aku masik angin. nyampek di rumah aku ganti banju teru makan, tapi aku tetep ggak tenang dengan keadaan dia dan hubungan yang agak beda suasananya ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar